5 Gaya Arsitektur di Indonesia

Arsitektur adalah suatu bentuk ekspresi yang paling tinggi di dalam alam pikiran seseorang. Gaya arsitektur dalam bangunan-banguan di Indonesia cukup beragam. Kesemuanya memiliki ciri khas masing-masing. Ada 5 konsep yang cukup populer di kalangan dunia arsitektur khususnya di Indonesia. Berikut ini 5 macam gaya arsitektur yang banyak di gunakan dalam konsep bangunan di Indonesia.

1. Konsep Mediterania

Rumah yang menerapkan konsep desain Mediterania terlihat lebih elegan, mewah dan klasik. Ada beberapa unsur yang dapat membedakan hunian bergaya Mediterania dengan hunian lainnya, salah satu ciri khas rumah bergaya Mediterania adalah kehadiran pilar-pilar tinggi yang kokoh dan memiliki berdiameter yang lumayan besar. Selain itu unsur pembeda lainnya adalah adanya bentuk atap yang melingkar pada salah satu bagian, Sementara atap untuk atap bagian lainnya berbentuk segitiga atau pelana. Untuk bagian dinding eksterior umumnya dilapisi dengan bebatuan alam dan marmer, kehadiran kedua bahan tersebut membuat rumah terkesan mewah dan elegan.

Konsep mediterania ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan sisi kemewahan bangunan. Sangat terlihat bagaimana desain mediterania terdapat pintu dan jendela yang besar. Tidak hanya ukuran, aspek warna juga mempengaruhi kesan mewah pada konsep bangunan ini. Penggunaan warna yang sering dipilih adalah warna putih, coklat, merah bata, kuning tanah. Sehingga betul-betul menggambarkan desain bangunan kerajaan yang terkesan mewah.

2. Konsep Oriental

Gaya arsitektur dengan konsep oriental memiliki keragaman elemen yang sangatlah menarik. Terlihat dengan adanya ukiran-ukiran kayu pada dinding, penempatan ornamen oriental berbentuk guci, lukisan, hingga pewarnaan interior yang memberikan kesan oriental. Gaya Arsitektur oriental memiliki pola pewarnaan dengan kombinasi kuning, merah, dengan warna netral. Penggunaan warna netral menjadi ciri khas gaya oriental karena akan memberikan kesan lapang pada desain interiornya.

Gaya oriental banyak menggunakan material mentah yang memiliki tekstur yang indah seperti kayu rosewood, kayu cedar, batu, bambu, anyaman rotan, serta sutera. Bahan-bahan tersebut memberikan tekstur tersendiri untuk memberikan keseimbangan warna pada konsep oriental.

3. Konsep Kontemporer

Gaya arsitektur kontemporer mengedepankan aspek keunikan yang diluar mainstream pada umumnya. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna, dan tekstur materialnya. Bahan yang sering digunakan adalah seperti kayu, batu bata, dinding batu serta semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreatifitas arsitektur. Konsep kontemporer di gunakan untuk menunjukkan gaya yang variatif, inovatif, dan fleksibel dalam gaya bangunan. Baik dari segi tampilannya, material, sampai teknologi pengolahan yang digunakan.

4. Konsep Minimalis

Gaya arsitektur minimalis menekankan pada pertimbangan fungsional. Geometris elementer, persegi, dan kubus, minim ornamen dan dekorasi, itulah gambaran bentuk khas interior gaya arsitektur minimalis. Namun bukan berarti gaya minimalis tidak mempertimbangkan keindahan dan kesan kemewahan. Gaya minimalis masih menekankan pertimbangan estetika dan kemewahan. Namun dalam bentuk keteraturan susunan struktur bangunan, dan bukan dari kerumitan atau keunikan struktur bangunannya.

Konsep minimalis ini sangat cocok untuk rancangan arsitektur bangunan yang memiliki keterbatasan lahan. Penataan ruangannya pun terlihat mengedepankan kesan ruang yang luas dan nyaman. Konstruksi strukturalnya tersusun sederhana namun menggunakan pewarnaan yang mencolok serta sedapat mungkin gaya arsitektur ini mengurangi jumlah dinding-dinding yang membatasi ruangan.

5. Konsep Modern

Gaya arsitektur dengan konsep modern ini memiliki karakter yang simple, fungsional, bersih, stylish, dan tentunya menyesuaikan perkembangan zaman dan gaya hidup modern. Jika diamati esensi dari modern adalah terletak pada penggunaan teknologi yang semakin berkembang.
Gaya arsitektur modern tidak terlalu banyak menggunakan pengaturan ornament. Di Indonesia sendiri, gaya bangunan modern sudah banyak di terapkan mulai awal tahun 1970’an. Konsep ornament lebih melihat bentuk, bahan, dan ukuran dalam sudut pandang fungsionalnya.  Desain eksteriornya sendiri bisa dilihat memiliki karakter penggunaan jendela yang berukuran lebar dan tinggi. Kadang juga ada pilar seperti konsep mediterania, namun hanya sebagai penyangga utama dengan jumlah yang sedikit.

Karakter arsitektur modern bisa di lihat dari bentuknya yang asimetris, dengan atap datar, strukturnya terlihat halus dan efisien. Kesan mewah juga di perlihatkan dengan penggunaan benda-benda transparan seperti kaca. Bahan yang di gunakan pada unsur jendela dan pintu biasanya terbuat dari alumunium dan stainless. Sama halnya dengan  konsep kontemporer, gaya modern tidak banyak menggunakan ruangan, denah terbuka lebih cenderung di terapkan pada konsep arsitektur gaya modern.

 

Itulah 5 konsep yang sangat populer dan di terapkan dalam gaya arsitektur bangunan yang ada di Indonesia. Baik bangunan hunian rumah, perkantoran, gedung budaya, apartement, restaurant, dll. Kesemuanya, memiliki ciri khas masing-masing dalam mempertimbangkan fungsi, bentuk, estetika, hingga psikologis pemiliknya. Semoga informasi tersebut memberikan manfaat bagi Anda, dan memberikan inspirasi mengenai konsep bangunan mana yang Anda inginkan untuk hunian masa depan Anda.

 

 

Disajikan oleh : CV. KMS (diambil dari berbagia sumber)

Artikel :http://batabiru.com/artikel.html

Gambar :

Perkembangan Arsitektur Mediterania

Gambar Desain Interior Rumah Kontemporer

20.000 Gambar Lebih | Terbaru Desain minimalis

 

 

 

 

 

× Chat WA Langsung Klik