Standar Kemiringan Atap
Penutup atap memiliki kemiringan yang bervariasi disesuaikan dengan material penutupnya. Kemiringan atap menurut jenis bahan atap yang digunakan diantaranya :
1. Atap Genteng Tanah Liat
Penutup atap genteng termasuk material yang paling banyak digunakan di Indonesia khususnya.
Kemiringan standar atap genteng antara 30 – 35 derajat.
2. Atap Genteng Metal/Multiroof
Penutup atap metal biasanya diaplikasikan dengan rangka atap baja ringan.
Kemiringan atap metal antara 25 – 40 derajat
3. Atap Asbes/Seng
Atap gelombang yang sering kita jumpai berupa atap seng gelombang, galvalum sampai dengan asbes bahan fiber cement. Sudut kemiringan adalah > 15 sampai dengan < 30 (minimal sudut 15 derajat dan maksimal sudut 25 derajat). Semakin curam sudut atap gelombang akan semakin mudah terhempas oleh angin kencang, karena atap ini memiliki bidang lembaran yang cukup luas yang mudah menangkap angin.
4. Atap Cor/Dak beton
Secara teknis, penutup atap dak beton dipasang landai, tapi bukan berarti terpasang 0 derajat, karena pengaturan aliran air sangat diperlukan. Gunanya ialah menghindari kebocoran dari endapan air yang banyak di atas permukaan. Selain itu, untuk menghindari kebocoran pada penutup atap cor ini, diperlukan pelapisan dengan bahan waterproofing agar air tidak rembes pada lappisan cor.
Kemiringan atap ini adalah minimal 1-2 derajat.
5. Atap polycarbonat
Sudut kemiringan atap polycarbonat relatif lebih landai dari atap gelombang yaitu minimal sudut > 2 (lebih besar dari 2 derajat) atau kemiringan minimal 1,5 % dari panjang bentang, misalkan atap kanopi carport panjang 6 m (600 cm) maka bidang sisi tertinggi adalah T=9 cm dan bidang sisi terrendah adalah T=0 cm.
6. Atap kaca
Derajat sudut kemiringan atap kaca minimal 10-20 derajat.
Sumber :
https://artcivcad.blogspot.co.id/2016/05/standar-kemiringan-atap.html
https:rumahpu.blogspot.co.id/2016/10/kemiringan-atap.html
dan berbagai sumber